Tuesday, October 4, 2016


Sosok Azael telah lama dikenal sebelum ia muncul dalam tradisi tiga Agama Abrahamik, Yahudi, Kristen, dan Islam. Azazel merupakan raja Se’irim, iblis berwujud kambing, yang menghantui padang pasir dan kepadanya bangsa Semitik kuno mempersembahkan korban. Perjanjian lama mengatakan bahwa Jeroboam mengangkat seorang pendeta pelayan Se’irim pada masa pemerintahan Yosia kuil Se’irim ini dihancurkan karena praktik penyembahan Azazel semakin jauh dari nilai-nilai religius termasuk diantaranya ritual hubungan seks dengan kambing. Kata Se’irim juga muncul dalam Ulangan 17:7 dan 2 Tawarikh 11:5 dan Isaiah 34:13 dimana dikatakan Se’irim atau iblis berwujud kambing berjabat tangan dengan Lilith dan Iblis-iblis lainnya ditengah reruntuhan Edom.

Nama Azazel kemungkinan ditasrifkan dari kata “azaz” dan “el” bermakna Tuhan Yang Perkasa. Selain itu, beberapa ahli berpendapat Azazel berasal dari sosok dewa matahari Kanaan “Aziz” dan juga dewa padang pasir mesir Seth. Dikatakan dalam Ulangan 16:8, pada hari penebusan dosa Elohim memerintahkan Harun untuk menaruh dua kertas undian untuk dua ekor kambing, satu untuk Elohim dan satu lagi untuk Azazel. Kambing untuk Elohim dikorbankan sebagai korban tebusan, semantara Kambing Azazel dilepas ketengah padang pasir untuk menemuinya. Dari ayat Ulangan ini tampaknya bangsa Yahudi kuno meyakini Azazel sebagai sosok ragawi yang tinggal di tengah padang pasir, keyakinan yang kemungkinan dipengaruhi oleh suku semitik kuno tentang Se’irim.


Kitab Henokh mengaitkan sosok Azazel dengan kisah malaikat yang Jatuh. Dia merupakan kepala para Malaikat Pengamat yang  mencemarkan diri dengan perempuan manusia dan memperanakan Nefililm, raksasa, sehingga menimbulkan malapetaka di bumi. Mereka juga mengajarkan kepada manusia tentang rahasia-rahasia langit, cara membuat senjata, kosmetik, dan strategi perang. Malaikat di langit kemudian melaporkan Azazel kepada Yahweh karena kejahatannya mengungkapkan rahasia langit yang seharusnya tersembunyi dari manusia. Malaikat Rafael ditugaskan untuk menghukum Azazel dengan mengikatnya dan melemparkan ke balik kegelapan di dalam jurang begerigi cadas tajam, dan di sana dia akan dihukum hingga akhir zaman. Seluruh daratan bumi rusak karena perbuatan Azazel ini sehingga Tuhan membersihkannya dengan mengirim banjir besar pada masa Nuh.


Dalam kitab apokrif lain, Kitab Wahyu Ibrahim Azazel digambarkan dengan sosok burung najis yang mengerogoti korban Abraham. Selain itu kitab ini juga mengaitkan Azazel dengan Neraka. Ibrahim berkata kepadanya, “Semoga engkau menjadi bara api tungku bumi! Enyahlah Azazel menuju daratan tak terjamah dunia sebab itulah dirimu. Azazel juga sering dianggap sebagai sosok ular yang menggoda Hawa untuk mencoba buah terlarang.


Sosok Azazel juga muncul pada tradisi Islam dimana dia diyakini sebagi sosok Iblis sebelum pembangkannya. Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.

Dia (iblis) lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada Adam. Lalu iblis berkata, “Apakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik darinya. Engkau jadikan aku dari api dan Engkau jadikan Adam dari tanah.”
Lalu Allah S.W.T berfirman yang maksudnya, “Aku membuat apa yang aku kehendaki.” Oleh karena iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S karena bangga dan sombong.

Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat selesai bersujud. Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka melihat iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi untuk yang kedua kalinya karena bersyukur, tetapi iblis tetap angkuh dan enggan untuk bersujud. Dia berdiri tegak dan memalingkan wajah dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikuti mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas keengganannya.


Kemudian Allah S.W.T merubahkan mukanya(iblis) pada asalnya yang sangat indah cemerlangan kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai. Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari syurga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T melaknatnya sehingga ke hari kiamat karena dia telah menjadi kafir.

1 comment:

Pengunjung Blog

Komentar Terbaru

My Blog Rank

SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Advertisement

Translate

Popular Posts

Visitors

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Followers